Pages

Tuesday, June 4, 2013

Bikin Log Book #PengantarKP

Tadi udah ada tugas gitu dari kampus.. bikin log book hahahah
Ini di share deh.. hasil copy-paste dari yang di log book hehe :p

Kegiatan: 
-Acara hari ini dibuka oleh pak Urip, selaku wali kelas kami, dan juga dibuka sesi tanya jawab. Ada beberapa  diantara teman-teman yang mengajukan pertanyaan, diantaranya apa yang harus kami diskusikan nantinya dengan pembimbing KP kami. Kami juga mendapatkan agenda PKL-1 yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan selama kurang lebih 8 pertemuan, hingga 14 Juni medatang.

-Dilanjutkan oleh Bu Ani menyampaikan penjelasan tentang Administrasi dan Penilaian terkait KP. Laporan KP inilah yang bersifat administratif. Kami harus melaporkan apa yang kami kerjakan di tempat KP, dan laporannya tidak perlu seperti laporan teknis yang harus menjelaskan semua proyek yang diberikan disana (jika proyeknya sama), tetapi sorot bagian mana yang sama dari semua proyek yang diberikan sehingga itu yang perlu disimpulkan untuk dituliskan. Tapi yang terpenting adalah memaparkan proyek mana yang membuat kami 'mendapatkan sesuatu'.
-Memasuki sesi kedua untuk Pengantar Log book langsung oleh Pak Jonnerh, memberikan materi tentang penggunaan logbook, kapan sebaiknya membuat logbook dalam lifetime kerja praktek setiap harinya. Pak Jonnerh juga memperlihatkan beberapa contoh logbook, dua diantaranya yaitu log book milik kakak kelas D4 (Miftahuddin Zuhdi) dan logbook adik kelas (Reggy Budiana) yang dinilai cukup baik dalam isi maupun struktur penulisannya dan dengan gaya yang berbeda, sehingga dapat menginspiasikan atau memberi alternatif kepada kami tentang struktur seperti apa yang akan kami terapkan dalam penulisan log book nanti. Diakhir persentasinya, kami disuruh untuk membuat log book.

-Sesi berikutnya yaitu pukul 13.00 WIB diisi oleh Pak Joe Lian Min, terkait Identifikasi Spesifikasi dan Perencanaan Pekerjaan. Banyak dialog disini. Pak Joe menanyakan apa bekal kami untuk berangkat KP/PKL, apakah sudah cukup atau belum. Beliau juga menganalogikan bekal disini seperti ketika kita ingin piknik. Saya sangat senang ketika berada pada situasi seperti ini, karena sejujurnya otak saya lebih cepat mencerna sesuatu yang mudah untuk dibayangkan atau dianalogikan dengan kegiatan sehari-hari. Bahkan kantuk saya pun hilang karena terlalu semangat memikirkan apa yang istilah yang cocok untuk menggambarkan bekal yang perlu disiapkan tersebut, yang awalnya susah untuk dilontarkan. Dengan cara seperti itu, kami dituntut untuk memikirkan rencana untuk ‘bekal’ yang akan kami bawa, dan perlu diidentifikasikan semua yang harus kami siapkan dan juga apa saja yang kami butuhkan disana. Oleh karena itu, saya harus bisa menentukan kemampuan mana yang memiliki prioritas yang  lebih besar untuk diasah yang akan meringankan saya disana. Menurut beliau juga bahwa dalam me-manage kemampuan kia tersebut nantinya di tempat KP, kita perlu menerapkan ‘Hukum Pareto’, dua kata yang asing ditelinga saya karena memang baru mendengarnya. Intinya, hukum Pareto ini merupakan sebuah metode penggolongan berdasarkan nilai terkecil dan terbesar. Dapat saya simpulkan di sini intinya yaitu bagaimana memaksimalkan kelebihan kami (walaupun terbilang minimal) memiliki dampak yang besar nantinya di industri.

Permasalahan
1.Penjelasan dari pemateri yang panjang tanpa disertai dengan sedikit humor, ternyata mampu  memberikan rasa kantuk yang sangat berat ditengah kekosongan perut beberapa mahasiswa yang belum terisi makanan sedari pagi.
2.Masih banyak mahasiswa yang bingung ingin menanyakan apa ketika dimintai pertanyaan, termasuk saya.

Pemecahan Permasalahan
1.Pemateri perlu ‘membubuhi’ sedikit humor dalam penjelasannya agar mahasiswa tidak terlalu tegang dalam mengungkapkan pendapat maupun menikmati kuliah pengantar KP ini.
2.Mahasiswa perlu merencanakan dan mempersiapkan pertanyaan terkait kesulitan atau kebingungan mereka, agar dapat didiskusikan. Namun setelah diberikannya Agenda PKL-1 tadi, sebenarnya dapat membantu mahasiswadalam merencanakan pertanyaan untuk pertemuan berikutnya.

Target
- Mengetahui pekerjaan apa yang diberikan oleh perusahaan
- Merencanakan apa saja ‘bekal’ yang ingin dibawa ke industry untuk dipersiapkan

Hasil Pencapaian
- Mengetahui gambaran umum tentang apa saja yang harus dituliskan pada laporan KP nanti dan apa saja yang perlu didiskusikan ke pembimbing KP
- Memahami cara penulisan log book.

Kesan/Pesan
Dapat ‘pencerahan’ beberapa watt mengenai KP dan trik-trik untuk berada di industri nanti, Mengenai log book, saya merasa senang aja kalau  semua kegiatan perlu didokumentasikan seperti ini dalam bentuk tulisan, karena dasarnya saya memang suka menulis dan juga masih aktif menulis di blog hingga saat ini (terlanjur jadi blogging addict) yang mana blog tersebut telah dijadikan diary oleh saya dan berisi beberapa catatan juga sebagai pengingat. Tapi dengan adanya log book ini, rasanya saya menjadi malas untuk bercerita lagi di blog, karena seperti menceritakan kembali aktifitas ke orang yang sama, sama-sama dituangkan dalam text editor seperti ini, walaupun sebenarnya masih bisa di copy-paste ke blog. Bagaimanapun, log book memang lebih diprioritaskan disini. Karena konteksnya masih “menulis”, saya tetap menikmatinya. Tadinya saya sempat berpikiran, “ah palingan bentar, 10 menit mah cukup lah buat log book.. Tinggal nyerita-nyerita sama kayak di blog..” Tapi ternyata saya salah!   Berbeda dengan di blog, menulis di log book ternyata saya dituntut lebih hati-hati menyusun kata-kata agar dapat dimengerti oleh orang lain (orang yang ingin memperoleh pengetahuan dari log book), jadi tidak bisa terlalu bebas juga menuliskan kata-kata seperti kata-kata yang kita lontarkan setiap hari, seperti yang dapat dituliskan di blog. Sepertinya memang tidak mudah dan estimasi waktu yang saya gunakan tadi juga salah total. Yah, sepertinya memang harus banyak latihan menulis di log book. Oke. PASTI BISA! SEMANGAT!

Catatan Tambahan
“Log book harus bisa menjadi inspirasi untuk laporan.” - Ani Rahmani
“Bangun lah citra positif di industry!” - Ani Rahmani
“Kuliah itu untuk menjadikan orang KRITIS. Kalian sudah kritis?” - Joe Lian Min


No comments:

Post a Comment