Digosipkan, memang sesuatu yang menyebalkan. Seperti yang terjadi pada saya setahun belakangan ini. Kami yang tadinya dekat, akrab, dipaksa oleh keadaan untuk jauh merenggang. Harusnya hal itu tidak pernah terjadi, teman.
Hal seperti ini memang wajar terjadi. Ya, mereka (termasuk saya juga waktu itu) terlalu khawatir dengan apa yang sedang dipikirkan orang lain tentang mereka. Padahal, mencoba bersikap normal atau biasa-biasa saja akan lebih dapat menyelamatkan hubungan pertemanan tersebut. Harusnya dapat bersikap layaknya keadaan dulu, sebelum ada omongan-omongan yang tidak penting itu. Malahan jika kita benar-benar terlihat seperti terganggu, sehingga harus menjaga jarak dan sebagainya, mereka akan merasa senang karena berhasil membuat kita menjadi seperti apa yang mereka pikirkan.
Bersikap biasa saja..
Karena hal yang membuat aneh dan terus-terusan mendatangkan gosip tersebut adalah ketika awalnya seseorang menjadi sangat akrab dengan kita namun tiba-tiba merenggang karena mendengar apa yang mereka bicarakan tentang kita. Ya, hal itu lah yang justru terlihat sangat aneh.
Tapi, bagaimana jika keadaannya memang seperti yang digosipkan? Haha. Itu beda lagi ceritanya. Kemungkinan ia akan bertahan dengan sikap menghindarnya, karena atmosfir disekelilingnya yang telah berbeda. Bahkan, untuk mengatur laju jantung di orbit tata suryanya pun ia sudah tak sanggup, apalagi jika harus berada di galaxi yang sama. Sekarang, mereka akan kerepotan sendiri mengatur hati mereka, melayani pikiran mereka yang selalu meletakkan wajah seseorang di sana. Ya, mereka sedang bergelut dengan anugrah dari Sang Maha Pemilik-nya, yaitu cinta. Yah..semua memang sudah menjadi kehendak Allah. Yang terpenting, jangan sampai hal-hal tersebut membuat kita jauh dari-Nya..
No comments:
Post a Comment