Nah permirsah sekalian, ini dia bintang tamu kita pada hari ini (Woh, bukan!), kira-kira seperti ini ceritanya..
Pasangan ini memang sudah lama memandu kasih, dan suatu hati si pria ini merasa mantap untuk melamar sang wanita, kekasihnya. Ia pun mengirim surat kepada kekasihnya itu.
"Sudah lama aku memikirkan ini.. Setelah aku melihat kecocokan diantara kita.. aku ingin sekali kau menjadi istriku.. Aku benar-benar mencintaimu.. Apakah kau bersedia menjadi pendamping hidupku? Aku tunggu balasan surat darimu."
(Gila.. so swet! hahahaha.. kira-kira isi suratnya seperti itu, saya lupa soalnya..)
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya si pria pun mendapatkan balasan dari kekasihnya itu.. Ia tersenyum dan mulai membaca isi surat tersebut.. Dan semakin lama membacanya, terlihat semakin berkurang senyum itu dan matanya mulai berkaca-kaca, seperti hendak meneterkan air mata.
Isi suratnya seperti ini..
----------------------------------------------------------------------------------
1. Cinta yang ku miliki untukmu
2. telah hilang. Kini, aku tak menyukaimu lagi dan kebencianku
3. semakin tumbuh dan kurasa setiap hari jika ku bertemu
4. aku tak menyukai apapun darimu
5. satu-satunya yang ingin ku lakukan adalah
6. mencari pemuda lain. Aku tak pernah ingin
7. menikah denganmu. Perbincangan terakhir kita
8. sangat membosankan dan memuakkanku dan tidak
9. menggairahkanku untuk bertemu lagi denganmu.
10. Kau hanya pikir tentang dirimu sendiri.
11. Jika kita menikah, aku tahu aku akan mendapatkan
12. kehidupan yang sangat bosan, aku tak kan memiliki
13. kesenangan hidup bersamamu. Aku punya hati
14. untuk ku berikan tuk seseorang, tapi itu bukan lagi
15. yang ingin ku berikan untukmu. Tak ada orang yang lebih
16. tolol dan egois dibandingkan dirimu, dan kau tak
17. dapat memberikan perhatian dan keindahan cinta bagiku.
18. Aku sejujurnya ingin kau mengerti bahwa
19. aku mengatakan yang sebenarnya, kau akan memberikan ketenangan jika
20. kau berpikir dan mengerti ini yang terakhir. Jangan pernah mencoba
21. kau menjawab surat ini. Suratmu penuh dengan
22. hal-hal dan kalimat sampah yang membosankanku. Kau tak memiliki
23. kalimat indah dan cinta sejati yang ku dambakan. Percayalah padaku
24. aku tak peduli lagi kini denganmu. Jadi jangan pernah berpikir
25. aku akan menikah denganmu.
------------------------------------------------------------------------------------
Si pria tiba-tiba lemas.. dan seketika air matanya menetes. Sangat kecewa. Ia menjadi tidak semangat untuk hidup dan membuka matanya..
i tak tahu apa yang harus dilakukannya lagi.. ia merasa rapuh dan sangat terpuruk..
Tiba-tiba keesokan harinya ada sesorang (pak pos) mengantarkan surat. Ternyata itu adalah surat dari kekasihnya. Dengan lemas ia pun mulai membuka, lalu membacanya..
"Mengenai surat kemarin, aku lupa memberitahumu..
Kau hanya perlu membaca kalimat-kalimat pada nomor yang ganjil saja.."
Dan ia pun membaca kembali surat kemarin..
...
...
...
Senyumnya tiba-tiba mengembang.. dan ia kembali menangis. Kali ini ia menangis bahagia..
Lalu ia membalasnya.. "Terima kasih.. aku sangat senang mendengarnya.. Aku mencintaimu.."
Pasangan ini memang sudah lama memandu kasih, dan suatu hati si pria ini merasa mantap untuk melamar sang wanita, kekasihnya. Ia pun mengirim surat kepada kekasihnya itu.
"Sudah lama aku memikirkan ini.. Setelah aku melihat kecocokan diantara kita.. aku ingin sekali kau menjadi istriku.. Aku benar-benar mencintaimu.. Apakah kau bersedia menjadi pendamping hidupku? Aku tunggu balasan surat darimu."
(Gila.. so swet! hahahaha.. kira-kira isi suratnya seperti itu, saya lupa soalnya..)
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya si pria pun mendapatkan balasan dari kekasihnya itu.. Ia tersenyum dan mulai membaca isi surat tersebut.. Dan semakin lama membacanya, terlihat semakin berkurang senyum itu dan matanya mulai berkaca-kaca, seperti hendak meneterkan air mata.
Isi suratnya seperti ini..
----------------------------------------------------------------------------------
1. Cinta yang ku miliki untukmu
2. telah hilang. Kini, aku tak menyukaimu lagi dan kebencianku
3. semakin tumbuh dan kurasa setiap hari jika ku bertemu
4. aku tak menyukai apapun darimu
5. satu-satunya yang ingin ku lakukan adalah
6. mencari pemuda lain. Aku tak pernah ingin
7. menikah denganmu. Perbincangan terakhir kita
8. sangat membosankan dan memuakkanku dan tidak
9. menggairahkanku untuk bertemu lagi denganmu.
10. Kau hanya pikir tentang dirimu sendiri.
11. Jika kita menikah, aku tahu aku akan mendapatkan
12. kehidupan yang sangat bosan, aku tak kan memiliki
13. kesenangan hidup bersamamu. Aku punya hati
14. untuk ku berikan tuk seseorang, tapi itu bukan lagi
15. yang ingin ku berikan untukmu. Tak ada orang yang lebih
16. tolol dan egois dibandingkan dirimu, dan kau tak
17. dapat memberikan perhatian dan keindahan cinta bagiku.
18. Aku sejujurnya ingin kau mengerti bahwa
19. aku mengatakan yang sebenarnya, kau akan memberikan ketenangan jika
20. kau berpikir dan mengerti ini yang terakhir. Jangan pernah mencoba
21. kau menjawab surat ini. Suratmu penuh dengan
22. hal-hal dan kalimat sampah yang membosankanku. Kau tak memiliki
23. kalimat indah dan cinta sejati yang ku dambakan. Percayalah padaku
24. aku tak peduli lagi kini denganmu. Jadi jangan pernah berpikir
25. aku akan menikah denganmu.
------------------------------------------------------------------------------------
Si pria tiba-tiba lemas.. dan seketika air matanya menetes. Sangat kecewa. Ia menjadi tidak semangat untuk hidup dan membuka matanya..
i tak tahu apa yang harus dilakukannya lagi.. ia merasa rapuh dan sangat terpuruk..
Tiba-tiba keesokan harinya ada sesorang (pak pos) mengantarkan surat. Ternyata itu adalah surat dari kekasihnya. Dengan lemas ia pun mulai membuka, lalu membacanya..
"Mengenai surat kemarin, aku lupa memberitahumu..
Kau hanya perlu membaca kalimat-kalimat pada nomor yang ganjil saja.."
Dan ia pun membaca kembali surat kemarin..
...
...
...
Senyumnya tiba-tiba mengembang.. dan ia kembali menangis. Kali ini ia menangis bahagia..
Lalu ia membalasnya.. "Terima kasih.. aku sangat senang mendengarnya.. Aku mencintaimu.."
No comments:
Post a Comment