Angin menerpaku, membangkitkan dari sandaran
Membuyarkan lamunan dan mengingatkan
Menepiskan bayangannya dalam otakku
Bayangan sebutir debu yang dulu berbaring di kaca hati
Bayangan yang segan beranjak pergi sampai detik ini
Sesalku sudah karatan
Membebaniku tanpa hambatan
Mengapa aku menyayang setelah kehilangan?
Debu sudah terlalu jauh untuk ku datangkan..
Semua karena keegoisan angin!
Sudah ku coba mencari angin yang menghempaskan debu
Lalu ku temukan seorang gadis lugu
Ku pandangi lekat-lekat gadis di seberang sana, tetap bisu
Masih sama seperti dulu..menunggu debu..
Tunggu! Bukan debu!
Debu telah menjadi bintang
Sampai kapanpun dia lah bintang
Menerangi keremangan di hati gadis itu..
Milyar an detik sudah rasa itu bersarang di hatinya..
Hingga ikut renta otaknya
Ia menyakinkan diri bahwa itu suci
Tulus dari dasar hati
Dan dia percaya bintang kan datang lagi..
Jiwa ini pun tenang melihat lengkungan sabit di bibirnya
Lalu kutinggalkan dirinya yang juga lenyap bersama langkahku
di depan cermin
Adhe Nurcahya
11/06/10
22.10 WITA
======================================================================================
Ini diaaaaa puisi yang gak masuk nominasi puisi terbaik, dalam lomba puisi Cinta..
Salah satu puisi yang saya kirim ke majalah Story, hhehe.. yang penting berpartisipasi lah..
No comments:
Post a Comment