Pages

Tuesday, August 17, 2010

Bintangku

Angin menerpaku, membangkitkan dari sandaran

Membuyarkan lamunan dan mengingatkan

Menepiskan bayangannya dalam otakku

Bayangan sebutir debu yang dulu berbaring di kaca hati

Bayangan yang segan beranjak pergi sampai detik ini


Sesalku sudah karatan

Membebaniku tanpa hambatan

Mengapa aku menyayang setelah kehilangan?

Debu sudah terlalu jauh untuk ku datangkan..

Semua karena keegoisan angin!


Sudah ku coba mencari angin yang menghempaskan debu

Lalu ku temukan seorang gadis lugu

Ku pandangi lekat-lekat gadis di seberang sana, tetap bisu

Masih sama seperti dulu..menunggu debu..

Tunggu! Bukan debu!

Debu telah menjadi bintang

Sampai kapanpun dia lah bintang

Menerangi keremangan di hati gadis itu..

Milyar an detik sudah rasa itu bersarang di hatinya..

Hingga ikut renta otaknya

Ia menyakinkan diri bahwa itu suci

Tulus dari dasar hati

Dan dia percaya bintang kan datang lagi..

Jiwa ini pun tenang melihat lengkungan sabit di bibirnya

Lalu kutinggalkan dirinya yang juga lenyap bersama langkahku

di depan cermin

Adhe Nurcahya

11/06/10

22.10 WITA


======================================================================================

Ini diaaaaa puisi yang gak masuk nominasi puisi terbaik, dalam lomba puisi Cinta..
Salah satu puisi yang saya kirim ke majalah Story, hhehe.. yang penting berpartisipasi lah..

No comments:

Post a Comment