Pages

Thursday, November 22, 2012

Pengen dianggap pacar, tapi ga pacaran !

Seorang adik angkat kemarin menanyakan pendapat saya tentang ini. Dia adalah seorang laki-laki yang sedang menyukai teman wanitanya. Alhamdulillah, cinta datang kepadamu dan menghiasi harimu #tsaaah sori rada alay.



Saya sangat paham yang diinginkannya. Saya sangat mengerti bagaimana takutnya ia jika kehilangan wanita itu, kekhawatirannya jika si wanita (sekarang sebut saja 'Bunga') menolak atau tidak sepaham dengannya. Bahkan jika saya di posisi adik saya ini, saya mungkin akan melakukan dan memikirkan hal yang sama - pacarannya nanti aja kalau sudah menikah. Dia menginginkan agar si Bunga agar tetap menjadi sahabatnya, tidak berubah sikapnya setelah tahu perasaannya, dan nantinya akan menjadi 'final destination'-nya. Well, adik saya sudah dewasa rupanya heuheu :)

Kita bisa lihat dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu diposisi si Pria (adik saya) dan si Bunga.
Tidak banyak lelaki yang menginginkan hal seperti ini - menunggu dirinya mapan dan layak untuk meminta seorang 'kecengan' menjadi wanitanya. Mereka yang seperti ini adalah mereka yang sangat menjaga malu mereka, dan hal itu sangat sangat sangat sangat wajar! Kenyataan yang paling sering kita lihat adalah, mewajar-wajarkan sesuatu yang tidak wajar! Rata-rata kaum lelaki saat ini langsung menjadikan wanita yang mereka kasihi sebagai pacarnya, yang padahal belum tentu berjodoh dengannya, yang secara tidak sadar mereka menaburkan bumbu-bumbu zina di dalamnya, dengan janji-janji yang belum tentu akan ditepati, dengan sejuta kemesraan tak terhingga.. Astagfirullah! Karena itu saya mengatakan bahwa hal itu WAJAR dilakukan oleh seorang pria untuk menghindari dosa tadi. That's great decision, Bro. Tapi, itulah yang membuatnya galau bukan main.. Apakah selama ini Bunga menunggunya untuk menyatakan cinta? sedangkan ia tidak bisa melakukannya.. Lalu apakah ia harus mengungkapkan perasaannya?

Si Pria memilih mengungkapkan perasaannya.

[Kemungkinan A]
Ketika si Pria harus mengungkapkan perasaannya kepada si Bunga, namun dalam keadaan bahwa ternyata selama ini si Bunga hanya menganggap si Pria sebagai sahabatnya, kemungkinan si Bunga akan menjauhinya. As you know, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh seorang wanita ketika dia sedang ingin didengarkan, ketika ia tiba-tiba bersikap lembut, ramah, perhatian, ingin di manja., dan lain-lain. Memang, rasa simpati, sayang sebagai teman/sahabat, sayang sebagai orang yang spesial..itu benar-benar tipis, Bro! Hmm yah, kemungkinan ia akan merasa bersalah atas segala sikap-sikapnya kepada si Pria, "Apa aku selama ini memberinya perhatian seperti pacar baginya? Sehingga ia salah paham terhadap sikapku.. Apakah aku salah?" Si Bunga menjauh tersebut karena selama ini ia memang sudah merasa nyaman jika si Pria menjadi sahabatnya. Namun dengan kejujuran yang telah diterimanya dari si Pria, itu akan membuatnya sungkan untuk bercerita, bercanda, bermanja-manja lagi seperti biasanya, dan tentunya akan menjaga sikapnya agar si Pria tidak salah sangka terhadap sikapnya lagi.

[Kemungkinan B]
Beda lagi keadaannya, jika si Bunga ternyata memang menyayangi si Pria, si Pria yang telah mengungkapkan perasaannya. Akan tetapi tidak dapat menerimanya pada saat ini karena ia tidak ingin menjerumuskan si Pria ke lubang dosa sehingga ia hanya ingin menjadi sahabatnya. Situasi seperti ini juga bisa membuat si Bunga menjauhi si Pria ini. Suram juga, memang. Apalagi ketika si wanita memberikan alasan (jujur) ini kepada si Pria, kemungkinan si Pria akan merasa sangat malu dan tentunya akan menimbulkan penyesalan pada diri si Pria, karena dia menganggap si Bunga menunggunya untuk menyatakan cinta.

Si Pria memilih tidak mengungkapkan perasaannya.

[Kemungkinan C]
Perlu diketahui juga, tidak banyak wanita yang suka menunggu. Jika ia menyukai seorang Pria, yang ternyata hubungan mereka sudah sangat dekat namun si Pria tak kunjung menyatakan perasaannya, lalu keadaan memaksanya untuk harus menunggu.. maka ketahuilah, karena terlalu capek menunggu, perasaan seseorang bisa saja berubah. Apalagi ditambah dengan si Bunga tidak hanya mendapat perhatian dari si Pria itu saja tapi dari pria-pria lainnya, who knows? Dan si Bunga yang tidak mengerti maksud dari kedekatan si Pria (menunggu dirinya mapan, dst), dapat berpendapat bahwa si Pria mungkin memang hanya menganggapnya sebagai sahabat. Jangan heran jika tak ada yang bisa dilakukan oleh wanita seperti ini selain membuka hati untuk pria lain. Namun bagusnya, mereka masih bisa berhungan dekat sebagai sahabat (walaupun sepihak).

[Kemungkinan D]
Berbeda jika si Bunga yang mengerti dengan keadaan mereka pada saat itu, keadaan si Pria. Ya, dia akan sabar menunggu, tak peduli seberapa banyak pria yang mencoba datang kepadanya, merebut hatinya. Si Bunga tetap merasa nyaman sebagai sahabat, walaupun si Pria tidak menyatakan perasaannya, Dia sangat nyaman dengan itu.

Jika si Bunga tidak mengerti keadaannya? Yah, itulah yang terjadi pada [Kemungkinan C].

Lalu, sebenarnya apa yang harus dilakukan agar si Bunga mengerti? Satu-satunya jalan terbaik adalah komunikasi. Membicarakannya dengan baik, sehingga tidak ada salah paham, tidak ada yang merasa dibingungkan. Ungkapkan perasaanmu, dan minta kejelasan pada si Bunga agar tidak merasa di bingungkan. Jelaskan secara rinci alasan dari ketidakbisaan pacaran itu kepada si Bunga, dan tidak salah juga menyuruhnya untuk menunggu. Tapi, itu semua kembali pada si Bunga, bagaimana ia menanggapinya. 

Ketahuilah, Allah sangat pandai membolak-balikan hati manusia, sehingga sebenarnya tidak ada yang perlu diresahkan. Semua sudah diatur oleh-Nya dan Dia tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Yah, kita hanya perlu menjalaninya, dan biarlah Allah yang menentukan.

No comments:

Post a Comment